Friday 29 January 2010

Subwalkers? Apa itu? Siapa itu?

Surabaya walkers adalah sebuah perkumpulan mahasiswa arsitektur yang memiliki ketertarikan yang sama akan kehidupan-kehidupan menakjubkan yang dapat ditemukan di tiap sudut kota Surabaya dan mereka juga selalu ikut terhanyut akan rayuan bangunan-bangunan tua yang banyak tersimpan di kota ini...

Brrrppppp.

Oke, enough blurbing! Intinya, para Surabaya Walkers¬atau disingkat saja jadi Subwalkerssuka sekali jalan-jalan keliling kota pakai kaki sendiri. Dan mengapa Surabaya? Sederhana, karena kita semua kuliah di ITS Surabaya, jadi paling sering ya keliling Surabaya. Tapi rasanya kami nggak pernah bosan mengulik Surabaya. Karena selalu ada saja yang menarik kami untuk kembali dan kembali lagi menyusuri jalanan panas Surabaya. Mungkin karena penduduk-penduduk setempat yang unik, mungkin karena banyak perkampungan-perkampungan atau gang-gang yang menarik, mungkin karena bangunan-bangunan tua yang masih menyimpan daya tariknya atau hal-hal lainnya. There always something to see and feel here, in Surabaya the city of Heroes.
So, enjoy our journal and enjoy Surabaya!

Tapi sebelumnya, sekarang saatnya memperkenalkan beberapa anak-anak subwalker. Here we go...:

Tanti: Tanti yang memiliki ketertarikan khusus terhadap masalah perkotaan, ternyata juga memiliki ketertarikan yang sama terhadap makanan khas suatu daerah. Kalau Tanti dapat info tentang makanan khas di daerah yang akan dijelajahi, Tanti harus mendapatkannya! Asal bukan nasi bebek. Terlalu imut, katanya.




Toni: Si fotografer tukang manjat satu ini adalah calon suaminya Tanti. Keahlian memanjatnya sangat berguna sekali untuk mendapatkan hasil jepretan foto yang oke! Dan dia seringkali menjadi The Trip Planner bersama sang kekasih.




Tara: Kalau di kampus, Tara sering terlihat memakai rok cantik bunga-bunga.Tapi kalau sudah ‘kembali’ ke jalanan, sepatu kanvas pink butut adalah andalannya! Keharuman sepatu ini bahkan sudah sampai ke negeri sakura. Tara suka sekali menulis catatan perjalanan setiap kali mereka selesai menjelajah kota.




Angbal: Fotografer kita yang satu lagi. Si jenius kurang waras pecinta Asmirandah dari pulau dewata ini senang membidik objek manusia. Apalagi di setiap jengkal jalanan kota yang merupakan teater hidup, Angbal benar-benar terpuaskan hasrat memotretnya!




Alfath: Don’t judge a house by its facade. Penampilan boleh seperti mahasiswa biasa apa adanya. Tapi, Alfath benar-benar ada-adaaa aja. Orang ini sepertinya suka sekali jalan-jalan keliling kota pakai sandal, bahkan sandal hotel. Bisa bayangkan apa jadinya kalau sandal hotel dipakai untuk jalan-jalan keliling kota seharian?







Tata: Dialah sang preman. Penampakannya bisa sedikit melindungi kita dari berandal-berandal jalanan kota. Tapi, jangan terkecoh karena dia penggemar musik klasik dan film drama percintaan. Oh ya, kemana-mana Tata nyaris selalu bawa peta kota Surabaya. Jangan tanya kenapa.






Di atas baru tersebut beberapa subwalkers. Aslinya, ada lebih banyak lagi. Tapi, sementara ini dulu ya...

0 comments:

Post a Comment